Bantul - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bantul melakukan peremajaan 10 bus Trans Jogja yang akan melewati trayek Palbapang-Malioboro. Dengan tujuan untuk mengajak kembali masyarakat dalam menggunakan angkutan umum. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bantul Singgih Riyadi melalui Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Umum Dishub Bantul Toto Pamudji Rahardjo mengatakan, dari 10 peremajaan tersebut, lima di antaranya sudah beroperasi sejak September lalu. Sedangkan, sisanya pada 1 November mendatang dipastikan bisa beroperasi semuanya. “Trans Jogja jurusan Palbapang-Malioboro mulai 1 November, direncanakan jumlah armada yang sudah diremajakan sebanyak 10 unit. Selanjutnya akan beroperasional melayani masyarakat untuk trayek tersebut dari pukul 05.30 -21.30,” terangnya.
Menurutnya, program ini merupakan salah satu kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul guna mengurangi resiko kecelakaan di jalan umum. Selain itu, keberadaan bus Trans Jogja juga ditujukan dalam menekan angka kemacetan. Di tengah berkembang pesatnya jumlah kendaraan yang melintas di jalan umum. Kemudian, jalur rintisan Malioboro-Palbapang ini diharapkan dapat memberikan kemudahan untuk akses transportasi masyarakat. Serta terpenting tidak membebani dalam segi biaya transportasi, Dengan harapan dapat mengembalikan kebiasaan masyarakat menggunakan moda transportasi umum. “Tarifnya Rp 3.600 untuk bayar secara manual Rp 2.600, dan anak sekolah Rp 60. Sehingga tarif yang murah ini, masyarakat diharapkan kembali menggunakan bus kota yaitu Trans Jogja,” imbuhnya.
Terus Dorong Masyarakat Gunakan Angkutan Umum
Di tengah padatnya arus lalu lintas, pihaknya terus menerus mendorong masyarakat untuk gunakan angkutan umum, baik untuk sekolah, bekerja, maupun tamasya. Hal tersebut bertujuan dapat mengembalikan kebiasaan masyarakat menggunakan moda transportasi umum. “Harapan kami, dengan adanya Trans Jogja ini dapat memberikan edukasi kepada masyarakat untuk kembali menggunakan angkutan umum. Sebagai moda transportasi yang ramah lingkungan dan aman,” ungkapnya. Pihaknya juga telah berusaha untuk meningkatkan kenyamanan kepada pengguna angkutan umum, baik dari segi armada bus maupun fasilitas yang ada di Terminal (Palbapang, red) dan halte-halte yang ada di sepanjang lintasan Bus Trans Jogja Rute 15 (Palbapang-Malioboro, red).
Rencanakan Bus Sekolah di Tahun 2024
Setelah operasional Trans Jogja trayek Palbapang-Malioboro berlangsung, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bantul telah merencanakan bus sekolah di 2024 mendatang. Angkutan umum tersebut sebagai sarana tranportasi yang bertujuan memudahkan siswa-siswi untuk berangkat dan pulang sekolah. Singgih Riyadi mengatakan, setelah trayek Palbapang-Malioboro mendapatkan respon yang positif dari masyarakat, pihaknya akan membuat jalur baru lainnya. Tidak hanya itu, bus sekolah juga sudah direncakan untuk 2024 nanti, guna memberikan kemudahan bagi siswa-siswi untuk bersekolah. “Harapannya jalur trayek itu dapat berjalan dengan baik dan minat masyarakat juga ikut menggeliat untuk menggunakan transportasi umum. Selanjutnya kami telah merencanakan pengadaan bus sekolah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Umum Dishub Bantul Toto Pamudji Rahardjo menambahkan, pihaknya sedang berencana mengadakan bus sekolah tersebut di 2024. Sebagai upaya merintis transportasi angkutan umum untuk siswa-siswi sekolah di Bantul. “Ini menindaklanjuti hasil kajian kemarin, kami juga telah merencanakan untuk pengadaan bus sekolah. Yakni di Kapanewon Imogiri, Kapanewon Sedayu dan Kapanewon Bantul,” ucapnya.
Menurutnya, pengadaan bus sekolah akan disesuaikan dengan kemampuan anggaran di 2024 mendatang. Dengan harapan bisa menjadi angkutan rintisan yang bisa di akses oleh masyarakat lebih luas lagi. “Nanti setelah mendapat respon bagus dan ramai, bisa dihidupkan kembali. Kami akan berupaya menghidupkan bus sekolah di 2024 mendatang,” pungkasnya.